Artikel PLH (Pendidikan Lingkungan Hidup)


Pendidikan Lingkungan Hidup
A.      Pengertian lingkungan hidup
undang-undang no.23 tahun 1997, Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda , daya , keadaan dan mahkluk hidup , termasuk manusia dan perilakunya yang mempengaruhi kelangsunan peri kehidupan dan kesejahteraan manusia serta mahkluk hidup lainnya.
B.   
   Pengolaan Lingkungan Hidup
undang-undang no.4 tahun 1982 pasal 3 , pengelolaan Lingkungan hidup berdasarkan pelestarian emampuan lingkungan yang serasi dan seimbang untuk menunjang pembangunan yang berkesinambungan bagi peningkatan kesejateraan manusia. Semua orang mempunyai hak atas lingkungan hidup yang baik dan sehat tercantum dalam pasal 5 ayat 1. Sedangkan  pasal 5 ayat 2 berisi setiap orang berkewajiban memelihara lingkungan hidup dan mencegah serta mengurangi kerusakan dan pencemaran.
C.      Keanekaragaman Hayati Di Indonesia
keanekaragaman hayati di Indonesia dapat dibedakan berdasarkan karakteristik wilayah dan persebaran organismenya.
Berdasrakan karakteristik wilayah.
secara asttronomis , Indonesia terletak diantara 6 derajat LS – 1 derajat LS dan 95 derajat BT – 141 derajat BT artinya Indonesia terletak di daerah iklim tropis (diantara 23 ½ derajat LU dan 23 ½ derajat LS)
cirri-ciri daerah tropis adalah :
1. Temperaturnya cukup tinggi.
2. Curah jhujan cukukp banyak (700-7000mm/tahun)
3. Tanahnya subur karena proses pelapukan batuan cukup cepat. Secara geografis, Indonesia terletak pada pertemuan 2 rangkaian sirkum pasifik dan sirkum mediterania. Hal ini menyebabkan Indonesia memiliki banyak gunung berapi dan menyebabkan tanah menjadi subur.

Manfaat dan Nilai Keanekaragaman hayati
dalam kehidupan sehari-hari keanekaragaman tumbuhan dan hewan dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan primer dan sekunder guna meningkatkan kesejahteraan hidup manusia.
1.    kebutuhan Primer, yaitu kebutuhan yang bersifat mutlak, misalnya :
A. Sandang : ulat sutra domba & kapas
B. Pangan : serilia / biji-bijian, umbi-umbian , sayur.
C. Papan : meranti, jati, pohon sawo
D. udara bersih : tumbuhan bersih/pohon.
2.    Kebutuhan Sekunder, yaitu kebutuhan untuk lebih menikmati hidup, misalnya :
A. Transppotasi : Kuda, unta,, sapi.
B. Rekreasi : pepohonan, hutan, taman bunga, tanmam hias, burung berkicau,, keindahan bawah laut, hewan peliharaan.

Keanekaragaman Hayati yang dapat menghasilkansesuatu (produk) yang bermanfaat untuk hidup dan menjaga kesehatan manusia dikatakan memliki NILAI BIOLOGI.
keanekaragaman Hayati yang membuat orang terhibur karena keindahannya dikatakan memiliki NILAI ESTETIKA.
Keanekaragaman Hayati yang menyebabkan manusia kagum, makin menghargai dan makin dekat dengan tuhan TME dikatakan memiliki NILAI RELIGIUS.
Keanekaragaman Hayati dapat menghasilkan produk berupa materi / jasa yang dapat diperjualbelikan (ditukar dengan mata uang). Misalnya bahan kebutuhan pokok/pangan yang diperdagangkan. Dengan demikian keanerakagaman hayati memiliki NILAI EKONOMI.
Bagi suatu suku tertentu, keanekaragaman hayati dapat memberikan kebanggaan karena keindahan / kekhas-annya. Misalnya : karapan sapi di Madura, Ukiran Kayu Jati di Jepara, dan Lukisan wayang dari bulu/kulit domba. Keanekaragaman Hayati tsb memiliki NILAI BUDAYA.
Keanekaragaman Hayati masih terus diteliti oleh para ahli untuk tujuan lmu pengetahuan misalnya : pemuliaan hewan dan tanaman, pelestarian alam dan pencarian sumber daya alam alternative bahan pangan serta energy jadi keanekaragaman hayati memiliki NILAI PENDIDIKAN.